PT Advanta Seeds Indonesia

PT Advanta Seeds merupakan suatu perusahaan internasional yang berpusat di Dubai serta berdiri di lebih dari 25 negara, salah satunya adalah Indonesia. PT. Advanta Seeds Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pertanian serta memproduksi benih pangan dan sayuran. PT. Advanta Seeds Indonesia berdiri sejak 2007 dengan motto “Modern Science Traditional Values” yang memiliki makna bahwa PT. Advanta Seeds Indonesia memiliki teknologi terkini dengan tetap memperhatikan setiap nilai sosial yang ada. Sedangkan visi dari perusahaan ialah Menjadi perusahaan benih di Indonesia yang berperan serta dalam peningkatan kesejahteraan petani dengan menghasilkan benih yang bermutu tinggi. Misi yang dimiliki oleh perusahaan ialah Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan Meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Saat ini perusahaan telah memiliki pabrik sendiri di Kawasan industri Pier Pasuruan Jawa Timur dan memiliki Warehouse di Pandaan Jawa Timur. Selain itu dalam proses pengolahan produknya, PT Advanta Seeds Indonesia memiliki kontrak dengan PT. Perasad terkait pengolahan jagung dan PT. East West Seeds (dengan nama dagang cap panah merah) terkait dengan penjualan jagung manis. Produk PT Advanta Seeds Indonesia telah dipasarkan dibeberapa regional seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat dan lainnya.

PT. Advanta Seeds Indonesia memproduksi benih sweet corn dan tropical corn. Wilayah produksi benih tersebar diberbagai daerah seperti Malang, Madiun, Kediri, Jombang, Jember, Mojokerto, Lampung, Probolinggo, dan lainnya. Pada tahun 2018, PT Advanta Seeds Indonesia memproduksi beberapa produk komersil, diantaranya ialah ADV 777, ADV 78, PAC 105S, dan PAC 339. Namun hingga kini produk yang diperdagangkan dengan brand perusahaan sendiri hanyalah benih tropical corn. Sedangkan sweet corn akan diperdagangkan kepada reseller yang telah melakukan kerjasama dengan PT Advanta Seeds Indonesia. Hal tersebut dikarenakan beberapa pertimbangan yang dimiliki oleh pihak manajerial. PT Advanta Seeds Indonesia memiliki beberapa departemen dan membawahi ratusan pekerja yang dapat berkejasama untuk menghsilkan produk dengan kualitas unggul. Departemen tersebut diantaranya Departemen Produksi, Departemen Plant, Departemen Marketing, Departemen Quality Assurance, Departemen Marketing, serta Departemen Financial.

Setiap perusahaan pada umumya memiliki struktur organisasi, demikian pula PT. Advanta Seeds Indonesia. Dalam struktur organisasi tersebut dijelaskan bahwa PT. Advanta Seeds Indonesia dipimpin oleh Business Growth Lead yaitu Mr. Vijaykumar Malgatte yang juga memiliki jabatan sebagai Country Supply Chain Lead. Business Growth Lead memiliki tugas dan wewenang, salah satu diantaranya ialah bertanggung jawab terhadap seluruh operasional di perusahaan baik di produksi maupun marketing, stabilitas perusahaan, peningkatan keuntungan dan mencari serta mendapatkan sumber-sumber keuntungan dari usaha lainnya, sedangkan Country Supply Chain Lead memiliki tugas sebagai penanggung jawab rantai pasok adalah menyediakan, mengatur dan mengontrol rantai pasok perusahaan. Business Growth Lead yang membawahi beberapa departemen diantaranya, Departemen Produksi, Departemen Quality Assurance, Departemen Plant, Departemen Marketing, Departemen Financial dan Departemen Human Resources.

1.      Departemen Produksi

Departemen produksi yang terbagi menjadi beberapa tim yang dipimpin oleh seorang manager, tim tersebut diantaranya ialah Tim Sweet corn, Tim Tropical Corn, dan Tim Parentseeds. Manager akan dibantu oleh Operator, Agronomis serta Field Assistant. Tanggungjawab yang dimiliki Manager Departemen Produksi ialah menentukan parameter perencanaan produksi seperti keamanan produksi dan tingkat dasar hasil, untuk memastikan agar risiko produksi seimbang terhadap pencapaian rencana pasokan. Seorang Field Assistant memiliki tanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan harian terhadap tanaman per petani, kegiatan lapangan dan pengelolaan tanaman serta memastikan standar kualitas terpenuhi, sedangkan Agronomis bertanggungjawab untuk memastikan proses produksi di tingkat wilyah serta memberikan usulan rekomendasi yang harus dilakukan terhadap suatu area produksi yang memerlukan perlakuan khusus, sedangkan agronomis.

2.    Departemen Quality Assurance

Departemen Quality Assurance dipimipin oleh seorang manager dan beranggotakan Laboran serta Operator. Manajer Departemen Quality Assurance memiliki tanggungjawab diantaranya membuat sasaran mutu divisi terkait dan merencanakan penerapan manajemen mutu untuk aspek kualitas di semua tahapan prosesan produksi serta melakukan evaluasi ketercapaian sasaran mutu.  Sedangkan laboran bertanggungjawab untuk memeriksa kualitas setiap produk melalui proses pengujian yang sesuai dengan standar yang dimiliki oleh perusahaan.

3.    Departemen Plant

Sedangkan Departemen Plant dipimpin oleh seorang Manager dan beranggotakan Operator, Field Assistance serta FQS. Manager Departemen Plant memiliki tanggungjawab untuk memastikan proses pengolahan benih yang dilakukan oleh sub kontraktor sesuai dengan standar mutu perusahaan serta memastikan proses pengolahan produk menjadi finish goods dan didistribusikan secara baik. Departemen Plant dalam prosesnya dibantu oleh Plant Executive, Plant Supervisor Processing dan Plant Logistic Supervisor, dan Plant Warehouse Supervisor yang masing-masing memiliki tugas dan wewenang.

4.  Departemen Marketing

Departemen Marketing merupakan departemen yang dipimpin oleh seorang Manager dan beranggotakan Agronomis, Operator dan Field Assistance. Departemen Marketing memiliki memiliki tanggungjawab untuk memasarkan produk sesuai dengan segmentasi pasarnya sesuai berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Technology Development.

5.      Departemen Technology Development

Departemen Technology Develpoment dipimpin oleh Manager dan beranggotakan Agronomis, dan Operator. Anggota departemen bekerja diberbagai wilayah di Indonesia, hal tersebut dikarenakan uji coba pengembangan benih dilakukan diberbagai tempat. Departemen Technology Development memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan dan menemukan produk baru serta memberi informasi kepada Tim Sales mengenai kondisi produk dan kompetitornya agar mampu bersaing dipasar.